Anggaran Pengharum Ruangan 350 Juta, Tak Bisa Tutupi Bau Busuk Politik Mereka

Anggaran Pengharum Ruangan 350 Juta, Tak Bisa Tutupi Bau Busuk Politik Mereka Pados Berita Terupdate, kali ini Pados Berita akan memberikan informasi berita penting terbaru, viral dan aktual dengan judul Anggaran Pengharum Ruangan 350 Juta, Tak Bisa Tutupi Bau Busuk Politik Mereka yang telah tim pados berita analisa, rangkum dan cari persiapkan dengan matang untuk anda baca semua. Semoga imformasi berita terbaru yang kami sajikan mengenai Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda menjadikan kita semua manusia yang berilmu dan barokah bagi semuanya.

Judul : Anggaran Pengharum Ruangan 350 Juta, Tak Bisa Tutupi Bau Busuk Politik Mereka
link : Anggaran Pengharum Ruangan 350 Juta, Tak Bisa Tutupi Bau Busuk Politik Mereka

Anggaran Pengharum Ruangan 350 Juta, Tak Bisa Tutupi Bau Busuk Politik Mereka - Anggaran pengharum ruangan mencapai 350 juta. Apa saja sih yang membuat besarnya anggaran ini? Pertama, sewa pengharum ruangan otomatis gedung DPRD Blok H sebesar Rp197.142.000. Dana itu digunakan untuk menyewa 145 buah pengharum selama 12 bulan. Nilai per buahnya 103.000 untuk setiap bulan, dengan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar Rp17.992.000. Mahal sekali anggaran ini.

Anggaran ini menjadi sebuah anggaran yang fantastis, bombastis, terstruktur, sistematis, dan masif. Ini adalah anggaran yang menurut saya sangat aneh, dibuka dalam era keterbukaan semacam ini. Transparansi dari sistem e-Budgeting Ahok ternyata berhasil menelanjangi busuknya para politikus yang bermain-main dengan anggaran. Anggaran ini sangat berlebihan dan tidak pantas dibuat oleh orang yang berteriak-teriak berpihak kepada rakyat kecil. Promo Paling Menguntungkan Agen Live Casino 338A

Kedua, Sewa Pengharum Ruangan Otomatis Gedung DPRD sebesar Rp149.556.000. Rincian ini antara lain membeli isi ulang pengharum ruangan sebanyak 110 buah selama 12 bulan juga. Harga satuan ini sebesar Rp103.000 dengan PPN Rp13.596.000. .

Sebenarnya saya sulit membedakan antara anggaran pertama dan kedua. Keduanya mirip, namun entah mengapa dibuat berbeda. Bayangkan saja, ratusan juga digunakan untuk anggaran pengharum ruangan. Ya, pengharum ruangan, yang pernah membuat kulit seorang wanita di Inggris, karena wajahnya terkena minyak esensial pengharum ruangan.

Sorang wanita bernama Emily Smith membeli diffuser listrik yang populer untuk mengharumkan rumahnya dengan minyak nilam. Menurutnya, saat ia akan mematikan alat tersebut, semprotan otomatis menyemprot ke wajahnya. Ia mengabaikannya, namun beberapa jam kemudian, ia merasakan sensasi menyengat yang sangat menyakitkan di wajahnya. Bandar Casino Terbaik Bagi - Bagi Hadiah Menarik

Lantas ia menyiram dengan air selama 20 menit. Ternyata ia mendapatkan luka bakar tingkat satu, yang harus segera ditangani oleh pihak rumah sakit. Namun ia mendengar saran dokter untuk mengoles dengan lidah buaya. Namun keesokan harinya, wajahnya Bengkak dan pandangannya kabur. Akhirnya ia harus mengeluarkan uang untuk mendapatkan perawatan medis rumah sakit. Akhirnya, ia harus ke spesialis mata untuk merawat matanya yang kena, karena jika dibiarkan, akan merusak matanya secara permanen.

Minyak esensial pengharum ruangan tentu sangat beracun dan dapat menyebabkan halusinasi, kejang, dan agitasi jiak berlebihan dipakai. Menurut sumber terpercaya, ada jenis minyak esensial yang berbahaya, yakni rosemary essential oil, spike lavender essential oil, sage essential oil, mugwort essential oil, tarragon essential oil, dan wintergreen essential oil.

Nah, dari kasus ini, seharusnya pejabat bisa belajar bahwa anggaran pengharum ruangan sangatlah berlebihan. Anggaran yang berlebihan sebenarnya tidak perlu untuk pengharum ruangan. Ada beberapa alasan saya.Pesta Point Berhadiah Sbobet Casino 338A

Pertama, pengharum ruangan tidak perlu sampai semahal itu. Pakai saja minyak nyong-nyong. Hahaha. Kedua, pengharum ruangan senilai 350 juta itu, mungkin merknya mahal, namun untuk menopang ketidakprofesionalan para pejabat yang haus uang. Ketiga, bahaya pengharum ruangan yang bisa menyebabkan kecelakaan, akan menghambur-hamburkan uang untuk pengobatan. Mending kalau langsung tewas, pengharum ruangan yang disemprotkan ke wajah, tidak membuat tewas seketika. Habis lagi uangnya. Begitulah anggaran yang disahkan oleh Anies. Keempat, pengharum ruangan semahal apapun tidak akan bisa menutupi busuknya hati kalian.

Ini jauh dari “keadilan bagi rakyat kecil” yang disuarakan oleh Anies. Gubernur DKI Jakarta, lagi-lagi menjilat ludahnya sendiri. Kata-katanya tidak sesuai sama sekali dengan apa yang menjadi anggaran. 350 juta untuk parfum, adalah nilai yang sangat berlebihan dan tidak masuk akal.

"Dapat kami tekankan bahwa birokrasi di Jakarta harus menjadi wahana pengembang diri. Agar aparatur negara semakin produktif, profesional, melayani, dan berorientasi kepada kebutuhan masyarakat," kata Anies dalam pidato visi misinya, Selasa, 15 November 2017. Live Roulette Dengan Bonus Rollingan Plus Iphone Dan Jam Keren

Selamat datang gubernur, bukan gabener Anies Baswedan. Semoga ruangan kantor DPRD bisa wangi dengan nilai 350 juta untuk sewa pewangi ruangan. Ah, saya percaya bagaimanapun juga, wewangian senilai 350 juta, tidak akan mampu menutup bau busuk dari para koruptor dan “sampah” masyarakat yang menghabiskan uang rakyat. Selamat datang gubernur yang sempat bicara berpihak kepada rakyat, namun akhirnya kalah oleh keberpihakan terhadap… Asudahlah..

Sumber : seword.com

Sekianlah berita Anggaran Pengharum Ruangan 350 Juta, Tak Bisa Tutupi Bau Busuk Politik Mereka pada kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel berita lainnya.


Anda sekarang membaca artikel berita Anggaran Pengharum Ruangan 350 Juta, Tak Bisa Tutupi Bau Busuk Politik Mereka dengan alamat link https://padosberita.blogspot.com/2017/11/anggaran-pengharum-ruangan-350-juta-tak.html

Subscribe to receive free email updates:

AdBlock Detected!

Suka dengan blog ini? Silahkan matikan ad blocker browser anda.

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×