Pembakaran Bendera Tauhid Menyakiti Hati Setiap Muslim
Judul : Pembakaran Bendera Tauhid Menyakiti Hati Setiap Muslim
link : Pembakaran Bendera Tauhid Menyakiti Hati Setiap Muslim

Foto: Istimewa
Moslemcommunity- Syarikat Islam (SI) sangat menyesalkan pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat Tauhid, yaitu kalimat yang disucikan yang menunjunkkan esensi paling pokok dari ajaran Islam.
Tindakan tersebut merupakan tindakan yang bukan saja tidak pantas dilakukan, tetapi juga tindakan yang sangat berlebihan dan menyakitkan hati siapa pun yang mengaku muslim. SI sangat menyesalkan perbuatan tersebut apalagi dilakukan oleh seorang muslim.
SI sangat setuju untuk membubarkan organisasi yang hendak mengganti Pancasila sebagai dasar negara, termasuk HTI. Tetapi bendera yang bertuliskan kalimat 'Lailaaha illallah Muhammadarrasulullah' tidak selalu harus dipandang sebagai bendera HTI sebagai partai.
Bahkan, sekalipun itu adalah bendera HTI, pembakaran tersebut adalah perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim, karena yang dibakar adalah kalimat 'Lailaaha illallah Muhammadarrasulullah'.
Pancasila merupakan kesepakatan para pendiri negara yang di dalamnya para tokoh Islam yang dihormati, di antaranya ada tiga tokoh Syarikat Islam dalam Panitia Sembilan, oleh karena itu SI menghormati kesepakatan ini sebagai jalan tengah kehidupan kebangsaan Indonesia.
Tetapi SI tidak dapat membenarkan dan sangat menyesalkan pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat 'Lailaaha illallah Muhammadarrasulullah', yang merupakan kalimat suci dalam keyakinan agama Islam. SI meminta kepada aparat keamanan menegakkan hukum untuk tidak terulangnya perbuatan seperti ini. (kumparan.com)
Sekianlah berita Pembakaran Bendera Tauhid Menyakiti Hati Setiap Muslim pada kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel berita lainnya.
Anda sekarang membaca artikel berita Pembakaran Bendera Tauhid Menyakiti Hati Setiap Muslim dengan alamat link https://padosberita.blogspot.com/2018/10/pembakaran-bendera-tauhid-menyakiti.html