Tuty Dieksekusi Mati, Jubir Sandi: Penyebab Utamanya Tidak Ada Lapangan Kerja Di Dalam Negeri

Tuty Dieksekusi Mati, Jubir Sandi: Penyebab Utamanya Tidak Ada Lapangan Kerja Di Dalam Negeri Pados Berita Terupdate, kali ini Pados Berita akan memberikan informasi berita penting terbaru, viral dan aktual dengan judul Tuty Dieksekusi Mati, Jubir Sandi: Penyebab Utamanya Tidak Ada Lapangan Kerja Di Dalam Negeri yang telah tim pados berita analisa, rangkum dan cari persiapkan dengan matang untuk anda baca semua. Semoga imformasi berita terbaru yang kami sajikan mengenai Artikel Viral, yang kami tulis ini dapat anda menjadikan kita semua manusia yang berilmu dan barokah bagi semuanya.

Judul : Tuty Dieksekusi Mati, Jubir Sandi: Penyebab Utamanya Tidak Ada Lapangan Kerja Di Dalam Negeri
link : Tuty Dieksekusi Mati, Jubir Sandi: Penyebab Utamanya Tidak Ada Lapangan Kerja Di Dalam Negeri


Foto: Istimewa

Moslemcommunity- Kubu Prabowo-Sandi menyesalkan terjadinya eksekusi mati terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI), Tuty Tursilawati di Arab Saudi. Hal itu disebabkan karena minimnya lapangan kerja di dalam negeri.

"Salah satu penyebab utama banyaknya TKI di luar negeri ya karena mereka tidak bisa mendapatkan pekerja di daerahnya. Makanya perlu adanya peningkatan perekonomian di daerah agar para TKI ini dapat bekerja di daerahnya saja. Jangan sampai pemerintah membuka lapangan kerja namun yang jadi pekerja malah tenaga kerja asing," kata Jurubicara Cawapres Sandiaga Uno, Anggawira, Sabtu (3/11).

Anggawira yang juga merupakan Caleg DPR RI Partai Gerindra dapil Jabar VIII ini juga menekankan bahwa untuk ke depannya perlu ada peningkatan kompetensi TKI yang akan bekerja di luar negeri.

"Perlu ada konsern pemerintah untuk bisa membekali para TKI yang akan bekerja di luar negeri dengan kompetensi dan skill yang mumpuni, sehingga nantinya mereka tidak hanya menjadi unskilled labor. Kan berdasarkan data sebagian besar TKI kita yang menjadi korban adalah yang bekerja sebagai unskilled labor seperti ART," lanjutnya dalam keterangan tertulis.

Anggawira menambahkan terkait besarnya jumlah TKI yang bekerja di luar negeri serta devisanya bagi Indonesia.

"Di Indramayu saja per November 2018 terdapat 16.896 orang dan itu meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Di sisi lain, tiap tahun ada sekitar 13 triliun Rupiah dana yang masuk ke Indramayu. Ini sangat besar," lanjut Angga yang juga Ketua Bidang Organisasi HIPMI ini.

Terakhir, Anggawira berharap kejadian ini dapat menjadi pembelajaran kepada pemerintah untuk bisa meningkatkan komitmennya dalam melindungi pekerja Indonesia di luar negeri.

"Pemerintah harus menunjukkan keberpihakannya kepada para TKI kita. Bagaimanapun mereka adalah warga negara yang juga memberikan devisa besar bagi Indonesia. Jangan sampai terkesan pemerintah mau dapat untung devisanya tapi tidak mau ngurusnya," tutupnya

Seorang TKI di Arab Saudi, Tuty Tursilawati dieksekusi mati oleh Pemerintah Arab Saudi. Tuty sendiri didakwa hukum mati karena memukul majikannya, Suud Malhaq Al Utibi hingga tewas dengan kayu. Kejadian berlangsung di rumah Malhaq, di Kota Thaif pada 11 Mei 2010. Tuty juga dituduh membawa lari perhiasan.

Ibu Tuty, Iti Sarniti berkeyakinan anaknya tidak berniat membunuh majikannya, melainkan membela diri. Setelah membunuh majikannya, Tuti berusaha kabur dari rumah namun bertemu dengan sembilan orang pria yang kemudian melakukan pelecehan seksual terhadapnya. (Rmol.co)

Sekianlah berita Tuty Dieksekusi Mati, Jubir Sandi: Penyebab Utamanya Tidak Ada Lapangan Kerja Di Dalam Negeri pada kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel berita lainnya.


Anda sekarang membaca artikel berita Tuty Dieksekusi Mati, Jubir Sandi: Penyebab Utamanya Tidak Ada Lapangan Kerja Di Dalam Negeri dengan alamat link https://padosberita.blogspot.com/2018/11/tuty-dieksekusi-mati-jubir-sandi.html

Subscribe to receive free email updates:

AdBlock Detected!

Suka dengan blog ini? Silahkan matikan ad blocker browser anda.

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×