Usaha Kuliner Khas Sarolangun Dapat Perhatian Diskoperindag
Judul : Usaha Kuliner Khas Sarolangun Dapat Perhatian Diskoperindag
link : Usaha Kuliner Khas Sarolangun Dapat Perhatian Diskoperindag
MWawasan,Sarolangun -(JAMBI) Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) melirik para wirausaha dibidang makanan khas Sarolangun, untuk dijadikan sebagai salah satu kuliner yang bisa dikembangkan bukan hanya di wilayah Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi namun melainkan sampai ke tingkat Nasional.
Apalagi baru-baru ini, Diskoperindag baru saja melakukan pelatihan kewirausahaan bagi 30 orang pengusaha kuliner khas Sarolangun dari 10 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten sarolangun, untuk menciptakan usaha kuliner khas Sarolangun yang berdaya saing.
Kadis Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan H Kasiyadi, S. IP, ME melalui Kabid Industri, Ajra, ST, MM, Senin (02/03) mengatakan bahwa memang saat ini makanan khas Sarolangun sangat potensi untuk dijadikan sebagai salah satu usaha dalam meningkatkan ekonomi masyarakat sarolangun.
Hampir disetiap kecamatan dalam wilayah Kabupaten sarolangun ada makanan khas daerah yang bisa dibawa ke luar daerah sehingga menjadi salah satu oleh-oleh bagi tamu yang datang ke sarolangun atapun wisatawan yang berkunjung.
"Ya, akhir bulan kemarin kita lakukan pelatihan usaha kuliner khas daerah, dan kami jadikan sebagai peserta sebanyak 30 orang peserta terdiri dari perwakilan dari 10 Kecamatan dari PKK, dari keluarga prasejahtera juga terus ikm dan UMKM binaan dinas koperindag dan pelatih itu dari salah satu pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Provinsi Jambi yang sudah punya daya saing hingga ke nasional, "katanya.
Masakan khas Sarolangun yang dilatih tersebut, diantaranya pembuatan sambal cengek, sambal tempoyak dalam kemasan dalam kemasan botol. Kemudian masakan ikan seluang crispy yang dikemas dalam kemasan makanan kemudian juga pembuatan kue-kue khas Sarolangun lainnya.
Ia menyebutkan sebenarnya saat ini sudah ada wirausaha dalam masakan khas Sarolangun itu, namun produksinya masih terbatas sehingga belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Maka dengan adanya pelatihan tersebut, ia berharap para wirausaha kuliner khas Sarolangun itu dapat menciptakan produk yang bisa tahan lama paling tidak satu tahun lamanya.
"Masakan khas daerah masih terbatas kan belum begitu banyak namun melalui pelatihan ini diharapkan akan ada muncul makanan-makanan khas baru yang bisa dijadikan ciri khas dan bisa menjadi oleh-oleh baik dari pendatang maupun wisatawan maupun tamu-tamu yang datang berkunjung ke Kabupaten Sarolangun, makanya kemarin kan baru pelatihan nih baru dilatih cara membikin makanan itu yang bisa tahan paling tidak satu tahun dalam kemasan karena kan ini buat dijual buat dibawa ke tempat yang jauh, "katanya.
Ia menyebutkan untuk produk sambal saja bisa dijual perbotolnya sebesar Rp 25 ribu, jadi tentu hal tersebut sangat potensi untuk para wirausaha semakin giat untuk pengembangan usaha kuliner tersebut.
Ia juga menyebutkan untuk pengembangan usaha tersebut pihaknya akan terus melakukan perhatian agar usaha yang dikembangkan bisa lebih maju.
"Nanti akan kami fasilitasi diberi bantuan peralatan terus akan kami bantu juga kemasan. kalau untuk pemasarannya bisa nanti di kedai oleh-oleh yang ada di Sarolangun, rencana kedepan," katanya.
Saat ini, para wirausaha kuliner khas Sarolangun sudah ada yang melakukan bisnis secara online, ada juga dalam bisnis rumahan. Jadi diharapkan para pengusaha kuliner khas daerah ini bukan hanya tahu sebatas untuk makanan di rumah tangga tapi untuk dijual lebih luas lagi.
"Harapan kami bisa bukan hanya di Sarolangun, Provinsi Jambi tapi bisa ke nasional dan internasional kalau bisa. Untik itu kami akan tumbuh wirausaha-wirausaha baru khususnya kuliner khas makanan Sarolangun," katanya.
#iksan
Apalagi baru-baru ini, Diskoperindag baru saja melakukan pelatihan kewirausahaan bagi 30 orang pengusaha kuliner khas Sarolangun dari 10 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten sarolangun, untuk menciptakan usaha kuliner khas Sarolangun yang berdaya saing.
Kadis Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan H Kasiyadi, S. IP, ME melalui Kabid Industri, Ajra, ST, MM, Senin (02/03) mengatakan bahwa memang saat ini makanan khas Sarolangun sangat potensi untuk dijadikan sebagai salah satu usaha dalam meningkatkan ekonomi masyarakat sarolangun.
Hampir disetiap kecamatan dalam wilayah Kabupaten sarolangun ada makanan khas daerah yang bisa dibawa ke luar daerah sehingga menjadi salah satu oleh-oleh bagi tamu yang datang ke sarolangun atapun wisatawan yang berkunjung.
"Ya, akhir bulan kemarin kita lakukan pelatihan usaha kuliner khas daerah, dan kami jadikan sebagai peserta sebanyak 30 orang peserta terdiri dari perwakilan dari 10 Kecamatan dari PKK, dari keluarga prasejahtera juga terus ikm dan UMKM binaan dinas koperindag dan pelatih itu dari salah satu pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Provinsi Jambi yang sudah punya daya saing hingga ke nasional, "katanya.
Masakan khas Sarolangun yang dilatih tersebut, diantaranya pembuatan sambal cengek, sambal tempoyak dalam kemasan dalam kemasan botol. Kemudian masakan ikan seluang crispy yang dikemas dalam kemasan makanan kemudian juga pembuatan kue-kue khas Sarolangun lainnya.
Ia menyebutkan sebenarnya saat ini sudah ada wirausaha dalam masakan khas Sarolangun itu, namun produksinya masih terbatas sehingga belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Maka dengan adanya pelatihan tersebut, ia berharap para wirausaha kuliner khas Sarolangun itu dapat menciptakan produk yang bisa tahan lama paling tidak satu tahun lamanya.
"Masakan khas daerah masih terbatas kan belum begitu banyak namun melalui pelatihan ini diharapkan akan ada muncul makanan-makanan khas baru yang bisa dijadikan ciri khas dan bisa menjadi oleh-oleh baik dari pendatang maupun wisatawan maupun tamu-tamu yang datang berkunjung ke Kabupaten Sarolangun, makanya kemarin kan baru pelatihan nih baru dilatih cara membikin makanan itu yang bisa tahan paling tidak satu tahun dalam kemasan karena kan ini buat dijual buat dibawa ke tempat yang jauh, "katanya.
Ia menyebutkan untuk produk sambal saja bisa dijual perbotolnya sebesar Rp 25 ribu, jadi tentu hal tersebut sangat potensi untuk para wirausaha semakin giat untuk pengembangan usaha kuliner tersebut.
Ia juga menyebutkan untuk pengembangan usaha tersebut pihaknya akan terus melakukan perhatian agar usaha yang dikembangkan bisa lebih maju.
"Nanti akan kami fasilitasi diberi bantuan peralatan terus akan kami bantu juga kemasan. kalau untuk pemasarannya bisa nanti di kedai oleh-oleh yang ada di Sarolangun, rencana kedepan," katanya.
Saat ini, para wirausaha kuliner khas Sarolangun sudah ada yang melakukan bisnis secara online, ada juga dalam bisnis rumahan. Jadi diharapkan para pengusaha kuliner khas daerah ini bukan hanya tahu sebatas untuk makanan di rumah tangga tapi untuk dijual lebih luas lagi.
"Harapan kami bisa bukan hanya di Sarolangun, Provinsi Jambi tapi bisa ke nasional dan internasional kalau bisa. Untik itu kami akan tumbuh wirausaha-wirausaha baru khususnya kuliner khas makanan Sarolangun," katanya.
#iksan
Sekianlah berita Usaha Kuliner Khas Sarolangun Dapat Perhatian Diskoperindag pada kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel berita lainnya.
Anda sekarang membaca artikel berita Usaha Kuliner Khas Sarolangun Dapat Perhatian Diskoperindag dengan alamat link https://padosberita.blogspot.com/2020/03/usaha-kuliner-khas-sarolangun-dapat.html