Astaga! Dikira Sakit Maag, Dokter Temukan 1 Kg Kayu dan Plastik di dalam Perut Remaja Ini

Astaga! Dikira Sakit Maag, Dokter Temukan 1 Kg Kayu dan Plastik di dalam Perut Remaja Ini Pados Berita Terupdate, kali ini Pados Berita akan memberikan informasi berita penting terbaru, viral dan aktual dengan judul Astaga! Dikira Sakit Maag, Dokter Temukan 1 Kg Kayu dan Plastik di dalam Perut Remaja Ini yang telah tim pados berita analisa, rangkum dan cari persiapkan dengan matang untuk anda baca semua. Semoga imformasi berita terbaru yang kami sajikan mengenai Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda menjadikan kita semua manusia yang berilmu dan barokah bagi semuanya.

Judul : Astaga! Dikira Sakit Maag, Dokter Temukan 1 Kg Kayu dan Plastik di dalam Perut Remaja Ini
link : Astaga! Dikira Sakit Maag, Dokter Temukan 1 Kg Kayu dan Plastik di dalam Perut Remaja Ini

Astaga! Dikira Sakit Maag, Dokter Temukan 1 Kg Kayu dan Plastik di dalam Perut Remaja Ini - Seorang ahli bedah tertegun, dia menemukan 1 kg kayu dan plastik di perut seorang anak laki-laki. Sebelumnya, remaja berusia 16 tahun tersebut mengeluh sakit pada bagian perut tiada henti.

Arjun Sah asal India, memiliki kecanduan aneh mengunyah pecahan plastik dan gumpalan kayu. Dokter menemukan obsesi anehnya saat memasukkan kamera ke perutnya untuk mencari tahu akar penyebab rasa sakit yang dialami Arjun.
Remaja tersebut menderita Pica, yaitu gangguan makan yang terjadi pada seseorang. Orang yang mengalami gangguan Pica tidak hanya mengonsumsi plastik atau kayu, tetapi juga pasir, bedak, batuk, cat, bahkan kotoran. Promo Paling Menguntungkan Agen Live Casino 338A
Sementara itu, ahli bedah di Bathinda ini, telah 2 kali mengoperasi Arjun dan mampu mengeluarkan 300 gram bahan material dari dalam perutnya. Kini, Arjun akan menghadapi 3 operasi lagi untuk mengeluarkan sisanya setelah endoskopi ditemukan massa padat di perutnya.
Ibunda Arjun berterima kasih kepada para dokter, karena telah menyelamatkan nyawa anaknya. Namun, keluarga diperingatkan bahwa Arjun membutuhkan konseling untuk membantu mengontrol gangguan makan anehnya.

"Kapan pun kami melihat dia (Arjun) makan karet, kami akan menghentikan dia untuk melakukannya," kata Gurmeet, Ayah Arjun yang dikutip Dailymail, Sabtu (11/11/2017).

Tapi, Arjun tidak akan lepas dari gangguan Pica. Ketika ayahnya tidak mengawasi, Arjun akan terus makan plastik dan menggigit kayu. Seiring waktu berlalu, Arjun menjadi kecanduan akan kebiasaannya tersebut. Live Roulette Dengan Bonus Rollingan Plus Iphone Dan Jam Keren

"Kami pikir Arjun sudah dewasa dan menyingkirkan kebiasaan aneh itu sendiri, tapi bukan itu masalah yang sebenarnya," tambah Gurmeet.

Arjun pertama mengeluhkan sakit perut setengah tahun yang lalu. Penderitaanya menjadi semakin akut seiring waktu berjalan. Kondisi Arjun memburuk, dia menderita sesak napas dan berhenti makan apapun.
Kemudian, Arjun dilarikan ke rumah sakit setelah kehilangan 15 kg berat badannya dalam 7 hari. Awalnya dokter bingung dah menduga Arjun mempunyai penyakit maag. Ketika melakukan endoskopi, dokter menemukan simpul partikel plastik dan kayu di perutnya.

"Simpul itu telah menghambat ususnya sedemikian rupa, sehingga setetes airpun tidak bisa lewat begitu saja. Anak itu dibawa ke kami tepat pada waktunya," kata Dr Gagandeep Goyal

Total, dokter menemukan zat padat hitam seberat 1 kg di dalam perut Arjun. Diperlukan 3 intervensi bedah untuk mengekstrak sisa 700 gram limbah dari dalam tubuhnya. Promo Paling Menguntungkan Agen Live Casino 338A

Sumber : http://bit.ly/2j2R4x4

Sekianlah berita Astaga! Dikira Sakit Maag, Dokter Temukan 1 Kg Kayu dan Plastik di dalam Perut Remaja Ini pada kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel berita lainnya.


Anda sekarang membaca artikel berita Astaga! Dikira Sakit Maag, Dokter Temukan 1 Kg Kayu dan Plastik di dalam Perut Remaja Ini dengan alamat link https://padosberita.blogspot.com/2017/11/astaga-dikira-sakit-maag-dokter-temukan.html

Subscribe to receive free email updates:

AdBlock Detected!

Suka dengan blog ini? Silahkan matikan ad blocker browser anda.

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×