Bapak dan Anak Tersambar Petir saat Menonton Televisi
Judul : Bapak dan Anak Tersambar Petir saat Menonton Televisi
link : Bapak dan Anak Tersambar Petir saat Menonton Televisi
Bapak dan Anak Tersambar Petir saat Menonton Televisi - Aktivitas petani di sawah-sawah penduduk Pekuncen, Banyumas, Jawa Tengah terhenti begitu mendung yang sedari siang bergelayut mulai menurunkan air hujan. Mereka berlindung dari hujan angin dan terutama, petir.
Pun begitu dengan bapak-anak di Desa Krajan Kecamatan Pekunceng, Kidam (58) dan Anto (30). Mereka, memilih untuk menghentikan aktivitasnya dan pulang ke rumah kala petir mulai menyambar-nyambar.
Mengisi sore yang basah itu, mereka menonton televisi sembari menikmati teh tubruk hangat. Namun, suasana santai itu berubah hiruk pikuk dan panik ketika tiba-tiba terdengar suara menggelegar disusul pecahnya televisi dan berbagai barang elektronik di dalam rumah. Promo Paling Menguntungkan Agen Live Casino 338A
Kidam dan Anto terlempar dan terkapar. Kedua kaki mereka terluka bakar. Tubuh melepuh. Keduanya mendadak tuli.
Rupanya, petir menyambar antena televisi. Beruntung, mereka selamat. Kidam dan Anto hanya perlu dirawat di rumah sakit.
"Kidam dan Anto menderita luka-luka pada kaki dan gangguan pendengaran, korban sudah dibawa ke RSUD Ajibarang untuk menjalani pemeriksaan medis," kata Kusworo, Senin malam, 6 November 2017.
Namun begitu, tetap saja mereka menderita kerugian. Selain televisi yang pecah, sejumlah barang elektronik lainnya rusak berupa sebuah tablet. Instalasi listrik rumah Kidam juga terbakar akibat petir.
Di saat yang sama di tempat berbeda, sambaran petir dengan korban manusia juga terjadi di Kebumen. Seorang petani bernama Saryono (42), warga Desa Banyurata, Adimulyo, nyaris kehilangan nyawa setelah tersambar petir saat membajak sawah, Senin, sekitar pukul 14.30 WIB.
Kepada petugas kepolisian Kebumen, dua saksi mata, Supri (30) dan Warno (35) mengatakan saat itu belum turun hujan. Tetapi, seperti diceritakan saksi kepada petugas, awan bergulung-gulung di langit Desa Banyurata. Sebab itu, mereka tak mengira bakal terjadi sambaran petir.
Namun, nyawa Saryono tertolong meski pundak kirinya terbakar dan harus dirawat intensif di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Sruweng.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Kebumen, AKP Willy Budiyanto mengimbau agar warga mengutamakan keselamatan diri saat terjadi cuaca buruk. Sebab, kadang alam tidak bisa diprediksi dengan tepat.
"Bila memang cuaca buruk ya segera beristirahat meski pekerjaan sedang tanggung,” Willy menambahkan.Live Roulette Dengan Bonus Rollingan Plus Iphone Dan Jam Keren
Sumber : http://bit.ly/2zyt2RJ
Pun begitu dengan bapak-anak di Desa Krajan Kecamatan Pekunceng, Kidam (58) dan Anto (30). Mereka, memilih untuk menghentikan aktivitasnya dan pulang ke rumah kala petir mulai menyambar-nyambar.
Mengisi sore yang basah itu, mereka menonton televisi sembari menikmati teh tubruk hangat. Namun, suasana santai itu berubah hiruk pikuk dan panik ketika tiba-tiba terdengar suara menggelegar disusul pecahnya televisi dan berbagai barang elektronik di dalam rumah. Promo Paling Menguntungkan Agen Live Casino 338A
Kidam dan Anto terlempar dan terkapar. Kedua kaki mereka terluka bakar. Tubuh melepuh. Keduanya mendadak tuli.
Rupanya, petir menyambar antena televisi. Beruntung, mereka selamat. Kidam dan Anto hanya perlu dirawat di rumah sakit.
"Kidam dan Anto menderita luka-luka pada kaki dan gangguan pendengaran, korban sudah dibawa ke RSUD Ajibarang untuk menjalani pemeriksaan medis," kata Kusworo, Senin malam, 6 November 2017.
Namun begitu, tetap saja mereka menderita kerugian. Selain televisi yang pecah, sejumlah barang elektronik lainnya rusak berupa sebuah tablet. Instalasi listrik rumah Kidam juga terbakar akibat petir.
Di saat yang sama di tempat berbeda, sambaran petir dengan korban manusia juga terjadi di Kebumen. Seorang petani bernama Saryono (42), warga Desa Banyurata, Adimulyo, nyaris kehilangan nyawa setelah tersambar petir saat membajak sawah, Senin, sekitar pukul 14.30 WIB.
Kepada petugas kepolisian Kebumen, dua saksi mata, Supri (30) dan Warno (35) mengatakan saat itu belum turun hujan. Tetapi, seperti diceritakan saksi kepada petugas, awan bergulung-gulung di langit Desa Banyurata. Sebab itu, mereka tak mengira bakal terjadi sambaran petir.
Namun, nyawa Saryono tertolong meski pundak kirinya terbakar dan harus dirawat intensif di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Sruweng.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Kebumen, AKP Willy Budiyanto mengimbau agar warga mengutamakan keselamatan diri saat terjadi cuaca buruk. Sebab, kadang alam tidak bisa diprediksi dengan tepat.
"Bila memang cuaca buruk ya segera beristirahat meski pekerjaan sedang tanggung,” Willy menambahkan.Live Roulette Dengan Bonus Rollingan Plus Iphone Dan Jam Keren
Sumber : http://bit.ly/2zyt2RJ
Sekianlah berita Bapak dan Anak Tersambar Petir saat Menonton Televisi pada kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel berita lainnya.
Anda sekarang membaca artikel berita Bapak dan Anak Tersambar Petir saat Menonton Televisi dengan alamat link https://padosberita.blogspot.com/2017/11/bapak-dan-anak-tersambar-petir-saat.html