Setelah Sukabumi, Tasikmalaya, Gempa 5,1 Magnitudo Guncang Gorontalo
Judul : Setelah Sukabumi, Tasikmalaya, Gempa 5,1 Magnitudo Guncang Gorontalo
link : Setelah Sukabumi, Tasikmalaya, Gempa 5,1 Magnitudo Guncang Gorontalo
Kabarsatu- Gempa bumi kembali mengguncang Indonesia. Kali ini, setelah mengguncang pesisir selatan Jawa, gempa dengan kekuatan 5,1 magnitudo juga mengguncang Kota Gorontalo, Sabtu (16/12) pukul 04.30 WIB.
Dikutip dari akun Twitter BMKG, pusat gempa berada di 13 km tenggara Boalemo. Titik pusat gempa ini berada di kedalaman 63 km.
BMKG mencatat gempa kali ini tidak berpotensi tsunami.
Sampai saat ini, belum ada laporan terkait dampak dari gempa itu. Termasuk kerusakan yang terjadi dan korban yang jatuh akibat gempa ini.
Sebelumnya wilayah Jawa Barat dilanda dua gempa pada Jumat malam, 15 Desember 2017 yakni di Sukabumi dan Tasikmalaya. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan pusat gempa keduanya beberapa.
"Itu pusat gempa yang berbeda," kata Dwikorita saat dihubungi Tempo, Sabtu, 16 Desember 2017.
Gempa pertama terjadi di Sukabumi pada pukul 23:04:39 berkekuatan 4.5 skala Richter dengan episenter terletak pada koordinat 7.29 lintang selatan dan 106.69 bujur timur. Tepatnya, pada jarak 48 kilometer barat daya Sukabumi pada kedalaman 50 kilometer.
"Terjadi sebelum gempa yang besar di Tasikmalaya," katanya.
Menurut Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Joko Siswanto gempa di Sukabumi merupakan gempa dengan kedalaman dangkal. Gempa terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia yang kemudian mengakibatkan deformasi batuan.
"Ditinjau dari kedalaman hiposenternya," kata Joko.
Tidak lama berselang, pada pukul 23.47.58 gempa berkekuatan 6,9 skala Richter terjadi di Tasikmalaya. Episenter gempa terletak pada koordinat 7.75 lintang selatan dan 108.11 bujur timur. Tepatnya, 11 kilometer barat daya Kabupaten Tasikmalaya pada kedalaman 107 kilometer.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Moch. Riyadi mengatakan gempa di Tasikmalaya juga akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia. Faktor yang membedakan adalah kedalaman.
BMKG mencatat gempa kali ini tidak berpotensi tsunami.
Sampai saat ini, belum ada laporan terkait dampak dari gempa itu. Termasuk kerusakan yang terjadi dan korban yang jatuh akibat gempa ini.
Sebelumnya wilayah Jawa Barat dilanda dua gempa pada Jumat malam, 15 Desember 2017 yakni di Sukabumi dan Tasikmalaya. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan pusat gempa keduanya beberapa.
"Itu pusat gempa yang berbeda," kata Dwikorita saat dihubungi Tempo, Sabtu, 16 Desember 2017.
Gempa pertama terjadi di Sukabumi pada pukul 23:04:39 berkekuatan 4.5 skala Richter dengan episenter terletak pada koordinat 7.29 lintang selatan dan 106.69 bujur timur. Tepatnya, pada jarak 48 kilometer barat daya Sukabumi pada kedalaman 50 kilometer.
"Terjadi sebelum gempa yang besar di Tasikmalaya," katanya.
Menurut Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Joko Siswanto gempa di Sukabumi merupakan gempa dengan kedalaman dangkal. Gempa terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia yang kemudian mengakibatkan deformasi batuan.
"Ditinjau dari kedalaman hiposenternya," kata Joko.
Tidak lama berselang, pada pukul 23.47.58 gempa berkekuatan 6,9 skala Richter terjadi di Tasikmalaya. Episenter gempa terletak pada koordinat 7.75 lintang selatan dan 108.11 bujur timur. Tepatnya, 11 kilometer barat daya Kabupaten Tasikmalaya pada kedalaman 107 kilometer.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Moch. Riyadi mengatakan gempa di Tasikmalaya juga akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia. Faktor yang membedakan adalah kedalaman.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Moch. Riyadi mengatakan gempa di Tasikmalaya juga akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia. Faktor yang membedakan adalah kedalaman.
"Termasuk dalam klasifikasi gempa bumi berkedalaman menengah," kata Riyadi.
Untuk gempa di Tasikmalaya, BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami sebelum dicabut 2,5 jam kemudian.
Dampak gempa Tasikmalaya yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan guncangan dirasakan di daerah Jakarta II-III, Bandung III-IV MMI, Depok II-III MMI, Karangkates III-IV MMI, Ngawi II MMI, Madiun II MMI, Nganjuk II MMI, Bandung II MMI, Mataram II MMI, Kebumen III-IV, Yogyakarta III MMI.(aya/tempo.kumpuran)
"Termasuk dalam klasifikasi gempa bumi berkedalaman menengah," kata Riyadi.
Untuk gempa di Tasikmalaya, BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami sebelum dicabut 2,5 jam kemudian.
Dampak gempa Tasikmalaya yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan guncangan dirasakan di daerah Jakarta II-III, Bandung III-IV MMI, Depok II-III MMI, Karangkates III-IV MMI, Ngawi II MMI, Madiun II MMI, Nganjuk II MMI, Bandung II MMI, Mataram II MMI, Kebumen III-IV, Yogyakarta III MMI.(aya/tempo.kumpuran)
Sekianlah berita Setelah Sukabumi, Tasikmalaya, Gempa 5,1 Magnitudo Guncang Gorontalo pada kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel berita lainnya.
Anda sekarang membaca artikel berita Setelah Sukabumi, Tasikmalaya, Gempa 5,1 Magnitudo Guncang Gorontalo dengan alamat link https://padosberita.blogspot.com/2017/12/setelah-sukabumi-tasikmalaya-gempa-51.html