Waduh! Alumni UI Lintas Generasi Minta Nama Kampusnya Tak Dijual Ali Ngabalin buat Kepentingan Pilpres 2019
Judul : Waduh! Alumni UI Lintas Generasi Minta Nama Kampusnya Tak Dijual Ali Ngabalin buat Kepentingan Pilpres 2019
link : Waduh! Alumni UI Lintas Generasi Minta Nama Kampusnya Tak Dijual Ali Ngabalin buat Kepentingan Pilpres 2019
Alumni UI Lintas Generasi. (Foto: Twitter)
Moslemcommunity.net- Alumni Univeritas Indonesia (UI) Lintas Generasi memberikan tanggapan atas pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang mengatasnamakan almamaternya.
Dilansir TribunWow.com, video pernyataan sikap tersebut kemudian dibagikan oleh politisi Cipta Panca Laksana melalui akun Twitter @panca66.
Para alumni tersebut meminta dengan tegas agar Ali Mochtar Ngabalin tidak menjual nama kampus UI demi kepentingan politik apapun, termasuk Pilpres 2019.
Alumni UI Lintas Generasi,
Moslemcommunity.net- Alumni Univeritas Indonesia (UI) Lintas Generasi memberikan tanggapan atas pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang mengatasnamakan almamaternya.
Dilansir TribunWow.com, video pernyataan sikap tersebut kemudian dibagikan oleh politisi Cipta Panca Laksana melalui akun Twitter @panca66.
Para alumni tersebut meminta dengan tegas agar Ali Mochtar Ngabalin tidak menjual nama kampus UI demi kepentingan politik apapun, termasuk Pilpres 2019.
Alumni UI Lintas Generasi,
Indonesia saat ini berada dalam kondisi ketidakpastian ekonomi, beban hidup, serta gesekan sosial yang dirasakan rakyat semakin berat dari hari ke hari.
Di sisi lain, dalam Pemilu 2019 para elit politik malah sibuk melakukan manuver politik dan mengeluarkan pernyataan tidak pantas tanpa mengindahkan kondisi sosial yang ada di masyarakat.
Mencermati situasi politik yang berkembang hari ini kami, Solidaritas Alumni UI Lintas Generasi merasa prihatin dan menyatakan sikap:
1. Meminta nama Universitas Indonesia tidak digunakan oleh Ali Mochtar Ngabalin dkk untuk dijual dan tidak untuk memberikan dukungan pada pihak manapun dalam Pilpres 2019.
2. Menuntut Rektor Universitas Indonesia untuk memberikan teguran keras dan tertulis kepada Ali Mochtar Ngabalin dkk atas penggunaan nama Universitas Indonesia dalam video "Lanjutkan, Lawan, Libas" yang beredar di media sosial, yang bersifat mengadu domba anak bangsa.
3. Presiden tidak sepatutnya memprovokasi anak bangsa untuk terpecah belah dengan ucapannya "Relawan harus siap berantem," pada Sabtu (4/8/2018) di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat dalam acara temu relawan.
Karena hal itu melanggar sumpah presiden, yakni menjaga konstitusi dan dasar negara, khususnya sila ketiga Persatuan Indonesia.
4. Presiden, elit politik dan seluruh komponen bangsa semestinya fokus pada menciptakan kesejahteraan, memperbaiki perekonomian rakyat, dan menciptakan kedamaian di tengah masyarakat yang sudah 4 tahun terkoyak.
5. Mendesak DPR RI membentuk Pansus adu domba oleh presiden, mengingat ucapan tersebut tidak mencerminkan sikap seorang presiden sebegai seorang kepala negara.
Jakarta, Minggu 5 Agustus 2018," kata perwakilan alumni.
@panca66: Reaksi Alumni UI Lintas Generasi atas statemen Ngabalin yang mengatas namakan UI dan reaksi atas ucapan Presiden Jokowi yang mengajak relawannya berani berantem.
Kicauan Cipta Panca (TWITTER)
Perlu diketahui, Ali Mochtar Ngabalin bersama beberapa orang yang mengatasnamakan Universitas Indonesia membuat sebuah video deklarasi dukungan untuk Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 mendatang.
Dalam video yang beredar, Ali Ngabalin mengatakan simbol 3 L yang kemudian menuai kontroversi.
Rekan-rekan Ngabalin pun sempat meneriakkan kata "UI for Jokowi."
Video tersebut kemudian menjadi viral dan menuai kecaman dari sebaian publik, yang menilai apa yang disampaikan Ali Ngabalin provokatif dan tidak pantas.
Ali Ngabalin dkk dalam video yang beredar (Capture/Twitter @LawanPolitikJKW
Di sisi lain, dalam Pemilu 2019 para elit politik malah sibuk melakukan manuver politik dan mengeluarkan pernyataan tidak pantas tanpa mengindahkan kondisi sosial yang ada di masyarakat.
Mencermati situasi politik yang berkembang hari ini kami, Solidaritas Alumni UI Lintas Generasi merasa prihatin dan menyatakan sikap:
1. Meminta nama Universitas Indonesia tidak digunakan oleh Ali Mochtar Ngabalin dkk untuk dijual dan tidak untuk memberikan dukungan pada pihak manapun dalam Pilpres 2019.
2. Menuntut Rektor Universitas Indonesia untuk memberikan teguran keras dan tertulis kepada Ali Mochtar Ngabalin dkk atas penggunaan nama Universitas Indonesia dalam video "Lanjutkan, Lawan, Libas" yang beredar di media sosial, yang bersifat mengadu domba anak bangsa.
3. Presiden tidak sepatutnya memprovokasi anak bangsa untuk terpecah belah dengan ucapannya "Relawan harus siap berantem," pada Sabtu (4/8/2018) di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat dalam acara temu relawan.
Karena hal itu melanggar sumpah presiden, yakni menjaga konstitusi dan dasar negara, khususnya sila ketiga Persatuan Indonesia.
4. Presiden, elit politik dan seluruh komponen bangsa semestinya fokus pada menciptakan kesejahteraan, memperbaiki perekonomian rakyat, dan menciptakan kedamaian di tengah masyarakat yang sudah 4 tahun terkoyak.
5. Mendesak DPR RI membentuk Pansus adu domba oleh presiden, mengingat ucapan tersebut tidak mencerminkan sikap seorang presiden sebegai seorang kepala negara.
Jakarta, Minggu 5 Agustus 2018," kata perwakilan alumni.
@panca66: Reaksi Alumni UI Lintas Generasi atas statemen Ngabalin yang mengatas namakan UI dan reaksi atas ucapan Presiden Jokowi yang mengajak relawannya berani berantem.
Kicauan Cipta Panca (TWITTER)
Perlu diketahui, Ali Mochtar Ngabalin bersama beberapa orang yang mengatasnamakan Universitas Indonesia membuat sebuah video deklarasi dukungan untuk Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 mendatang.
Dalam video yang beredar, Ali Ngabalin mengatakan simbol 3 L yang kemudian menuai kontroversi.
Rekan-rekan Ngabalin pun sempat meneriakkan kata "UI for Jokowi."
Video tersebut kemudian menjadi viral dan menuai kecaman dari sebaian publik, yang menilai apa yang disampaikan Ali Ngabalin provokatif dan tidak pantas.
Ali Ngabalin dkk dalam video yang beredar (Capture/Twitter @LawanPolitikJKW
Perlu diketahui, Ali Mochtar Ngabalin bersama beberapa orang yang mengatasnamakan Universitas Indonesia membuat sebuah video deklarasi dukungan untuk Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 mendatang.
Dalam video yang beredar, Ali Ngabalin mengatakan simbol 3 L yang kemudian menuai kontroversi.
Rekan-rekan Ngabalin pun sempat meneriakkan kata "UI for Jokowi."
Video tersebut kemudian menjadi viral dan menuai kecaman dari sebaian publik, yang menilai apa yang disampaikan Ali Ngabalin provokatif dan tidak pantas.
Ali Ngabalin dkk dalam video yang beredar (Capture/Twitter @LawanPolitikJKW)
Sementara itu, sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada relawan di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Sabtu (4/8/2018).
Dalam arahannya, Jokowi meminta para relawan untuk melakukan kampanye dengan cara yang baik pada Pilpres 2019 mendatang.
Jokowi juga meminta relawan untuk tidak takut apabila mendapat serangan dari lawan politik.
"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com.
Pernyataan Jokowi itu langsung membuat para relawan yang memadati ruangan acara bersorak dan berteriak heboh.
Jokowi membiarkan kehebohan berlangsung sekitar 15 detik sebelum ia kembali melanjutkan arahannya.
"Tapi jangan ngajak (berantem) loh. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak, tidak boleh takut," kata Jokowi lagi-lagi disambut antusias oleh para relawan.
• Guntur Romli: Sebagai Orang Rasional Saya Kira Prabowo akan Memilih Demokrat daripada PKS
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi memastikan jajarannya siap untuk menjalankan arahan dari Presiden Joko Widodo.
Sesuai pesan Jokowi, menurut dia para relawan akan berkampanye dengan santun.
Namun, sesuai arahan Jokowi juga, para relawan akan melawan apabila diganggu oleh lawan politik.
"Tentu saja jika kita diajak berkelahi kita tidak akan menghindari. Kita adalah petarung-petarung," kata Budi. (tribunnews)
Dalam video yang beredar, Ali Ngabalin mengatakan simbol 3 L yang kemudian menuai kontroversi.
Rekan-rekan Ngabalin pun sempat meneriakkan kata "UI for Jokowi."
Video tersebut kemudian menjadi viral dan menuai kecaman dari sebaian publik, yang menilai apa yang disampaikan Ali Ngabalin provokatif dan tidak pantas.
Ali Ngabalin dkk dalam video yang beredar (Capture/Twitter @LawanPolitikJKW)
Sementara itu, sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada relawan di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Sabtu (4/8/2018).
Dalam arahannya, Jokowi meminta para relawan untuk melakukan kampanye dengan cara yang baik pada Pilpres 2019 mendatang.
Jokowi juga meminta relawan untuk tidak takut apabila mendapat serangan dari lawan politik.
"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com.
Pernyataan Jokowi itu langsung membuat para relawan yang memadati ruangan acara bersorak dan berteriak heboh.
Jokowi membiarkan kehebohan berlangsung sekitar 15 detik sebelum ia kembali melanjutkan arahannya.
"Tapi jangan ngajak (berantem) loh. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak, tidak boleh takut," kata Jokowi lagi-lagi disambut antusias oleh para relawan.
• Guntur Romli: Sebagai Orang Rasional Saya Kira Prabowo akan Memilih Demokrat daripada PKS
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi memastikan jajarannya siap untuk menjalankan arahan dari Presiden Joko Widodo.
Sesuai pesan Jokowi, menurut dia para relawan akan berkampanye dengan santun.
Namun, sesuai arahan Jokowi juga, para relawan akan melawan apabila diganggu oleh lawan politik.
"Tentu saja jika kita diajak berkelahi kita tidak akan menghindari. Kita adalah petarung-petarung," kata Budi. (tribunnews)
Sekianlah berita Waduh! Alumni UI Lintas Generasi Minta Nama Kampusnya Tak Dijual Ali Ngabalin buat Kepentingan Pilpres 2019 pada kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel berita lainnya.
Anda sekarang membaca artikel berita Waduh! Alumni UI Lintas Generasi Minta Nama Kampusnya Tak Dijual Ali Ngabalin buat Kepentingan Pilpres 2019 dengan alamat link https://padosberita.blogspot.com/2018/08/waduh-alumni-ui-lintas-generasi-minta.html