Ini Dia Cerita Menarik Tukang Kunci Pembuka Brankas Wali Kota Tersangka KPK

Ini Dia Cerita Menarik Tukang Kunci Pembuka Brankas Wali Kota Tersangka KPK Pados Berita Terupdate, kali ini Pados Berita akan memberikan informasi berita penting terbaru, viral dan aktual dengan judul Ini Dia Cerita Menarik Tukang Kunci Pembuka Brankas Wali Kota Tersangka KPK yang telah tim pados berita analisa, rangkum dan cari persiapkan dengan matang untuk anda baca semua. Semoga imformasi berita terbaru yang kami sajikan mengenai Artikel Viral, yang kami tulis ini dapat anda menjadikan kita semua manusia yang berilmu dan barokah bagi semuanya.

Judul : Ini Dia Cerita Menarik Tukang Kunci Pembuka Brankas Wali Kota Tersangka KPK
link : Ini Dia Cerita Menarik Tukang Kunci Pembuka Brankas Wali Kota Tersangka KPK


Kios tukang kunci milik Agus dan Sugianto di Pasar Templek, Kota Blitar. (Foto: Erliana Riady)
Moslemcommunity- Cerita-cerita seputar tersangka atau pelaku korupsi yang diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seringkali mengundang perhatian tersendiri. Salah satunya datang dari kasus korupsi yang melibatkan Wali Kota Blitar nonaktif, Samanhudi Anwar.

Selasa (4/9) lalu, KPK melakukan penggeledahan untuk keempat kalinya di rumah dinas Samanhudi di Jalan Sudanco Supriyadi. Satu jam kemudian, mereka memanggil seorang tukang kunci yang belakangan diketahui bernama Agus Wirawanto (41).

Dari pengakuan ayah Agus yang juga seorang tukang kunci, Sugianto, tak ada yang tahu jika hari itu Agus mendapatkan panggilan dari KPK.

"Kemarin itu ndak tahu kalau order itu dari penyidik KPK. Saya baru tahu setelah Agus selesai membuka brankas di rumah dinas wali kota. Hanya diminta tolong membuka brankas saja dan sudah berhasil," kisahnya kepada detikcom, Rabu (5/9/2018).

Namun ditegaskan Sugianto, tidak semua ahli kunci bisa membuka brankas. "Kan pasti ada PIN atau kodenya. Untuk membuka brankas yang tidak diketahui kode PIN-nya harus dengan cara dibor di bagian pemutar kode PIN. Ngebor bagian kode PIN ini harus hati-hati. Kalau tidak pas tetap tidak bisa dibuka. Makanya, tidak semua kios ahli kunci bisa membuka brankas," terangnya.

Hanya saja Agus dan ayahnya memang dikenal sudah malang-melintang di dunia perkuncian sehingga memiliki kemampuan khusus tersebut.

Agus sendiri mengaku butuh waktu hampir dua jam untuk bisa membuka brankas milik Samanhudi. Saat itu ia sempat meminta bantuan kepada adiknya, Fery untuk mengantarkan sejumlah peralatan.

Menurut Agus, mata bor yang dibawanya tidak ada yang cocok untuk membuka brankas itu. Untuk itu, ia memanggil adiknya untuk mengambilkan mata bor dengan ukuran lainnya.

"Bisa kebukanya pakai mata bor ukuran 4 mili," ujarnya.

Menurut Agus, brankas itu tergolong berukuran kecil, dengan 80 cm persegi dengan ketebalan sekitar 10 cm. Beratnya sekitar 80 sampai 100 kg sehingga hanya bisa terangkat oleh empat orang.

Namun brankas itu tidak tertanam di dalam dinding. Hanya saja ketika ditanya, Agus tidak tahu dimana letak awal brankas yang diduga berisi harta Samanhudi itu tersimpan.

"Pokok saya masuk kamar paling depan sebelah kiri. Tepat di belakang ruang tamu. Brankas sudah ditaruh di situ," akunya.

Saat berupaya membuka brankas, Agus juga mengaku didampingi lima petugas. Dari seragammya, Agus bisa tahu jika mereka memakai seragam Satpol PP dan rompi bertuliskan KPK.

Menariknya, Agus tak kuasa untuk melirik apa isi brankas tersebut. Apalagi brankas itu sempat diisukan berisi sejumlah harta yang dimiliki Samanhudi yang telah menduduki kursi wali kota selama dua periode.

"Bor sudah bunyi k
Namun brankas itu tidak tertanam di dalam dinding. Hanya saja ketika ditanya, Agus tidak tahu dimana letak awal brankas yang diduga berisi harta Samanhudi itu tersimpan.

"Pokok saya masuk kamar paling depan sebelah kiri. Tepat di belakang ruang tamu. Brankas sudah ditaruh di situ," akunya.

Saat berupaya membuka brankas, Agus juga mengaku didampingi lima petugas. Dari seragammya, Agus bisa tahu jika mereka memakai seragam Satpol PP dan rompi bertuliskan KPK.

Menariknya, Agus tak kuasa untuk melirik apa isi brankas tersebut. Apalagi brankas itu sempat diisukan berisi sejumlah harta yang dimiliki Samanhudi yang telah menduduki kursi wali kota selama dua periode.

"Bor sudah bunyi klik. Pintu brankas saya pegang. Petugas KPK meminta saya berdiri dan menjauh. Tapi saat mereka membuka pintu brankas, saya melirik juga," ujarnya sembari tertawa.

Akan tetapi Agus kecewa melihat tak ada perhiasan dalam brankas itu. "Isinya cuma tiga lembar kertas semacam dokumen. Sama sekali tidak ada uangnya, perhiasan juga tidak ada. Berkas itu saja... Beneran ini saya bilang," katanya.

Dari informasi yang dihimpun detikcom, ternyata isi brankas tersebut hanyalah dokumen yang disebut KPK tidak terkait dengan perkara yang tengah menjerat Samanhudi.

"Isi brankas tersebut dokumen yang kami pandang belum ada kaitan dengan perkara yang sedang ditangani. Karena dokumen tersebut tidak ada kaitan dengan kasus tentu tidak disita," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat diminta konfirmasi, Kamis (6/9/2018).

Hal ini juga diamini oleh Plt Wali Kota Blitar, Santoso. "Ya kemarin itu akhirnya KPK minta bantuan tukang kunci. Tapi isinya hanya photocopy KK (Kartu Keluarga), photocopy ijazah Mas Henry (salah satu anak Samanhudi, red), sama copy resep dokter saja. Nggak ada yang lainnya," ungkap Santoso.

Samanhudi sendiri kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya setelah ditetapkan sebagai tersangka suap pengadaan barang dan jasa di Pemkot Blitar oleh KPK. Kasus dugaan suap ini terkait dengan ijon proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama di Kota Blitar. (detik.com)

Sekianlah berita Ini Dia Cerita Menarik Tukang Kunci Pembuka Brankas Wali Kota Tersangka KPK pada kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel berita lainnya.


Anda sekarang membaca artikel berita Ini Dia Cerita Menarik Tukang Kunci Pembuka Brankas Wali Kota Tersangka KPK dengan alamat link https://padosberita.blogspot.com/2018/09/ini-dia-cerita-menarik-tukang-kunci.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

AdBlock Detected!

Suka dengan blog ini? Silahkan matikan ad blocker browser anda.

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×