Miris! Proyek Jalan Tol, Tanah Kuburan Pun Ikut Tergusur
Judul : Miris! Proyek Jalan Tol, Tanah Kuburan Pun Ikut Tergusur
link : Miris! Proyek Jalan Tol, Tanah Kuburan Pun Ikut Tergusur

Taman Pemakaman Umum (TPU) Kumpi Saribah, Grogol, Depok. (CNN Indonesia/Bintoro Agung Sugiharto)
Moslemcommunity- Aroma tanah tercium segar, kelelawar saling berkejaran di atas kepala, hanya derik jangkrik dan suara kendaraan bermotor dari kejauhan saja yang mampu memecah kesunyian malam itu.
Taman Pemakaman Umum (TPU) Kumpi Saribah, Grogol, Depok, terasa tak begitu menakutkan pada Kamis (20/9) malam itu. Sebab jejeran pusara tak terlihat lagi di hamparan tanah luas yang harus terdesak pembangunan pemerintah.
Pemakaman terletak di Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok, Jawa Barat, adalah salah satu tempat yang harus lenyap akibat proyek jalan tol Depok-Antasari (Desari).
Sebanyak 525 makam di TPU seluas 1.600 meter persegi itu dipaksa bergeser seratus meter ke tempat lain yang lebih luas.
Pembongkaran makam buat keperluan proyek pembangunan jalan atau bangunan bukan hal baru. Namun, prosesnya kerap menjadi tontonan khalayak ramai.
Seseorang yang punya peran penting dalam pembongkaran makam itu bernama Rochmat. Dia didapuk sebgai juru kunci makam. Ustaz Rochmat (44), begitu ia akrab disapa, adalah satu-satunya orang yang berani melompat ke dalam makam dan mengangkat jasad yang bersemayam ke permukaan.
Meski terdengar sederhana, nyatanya tak sembarang orang mau memikul tugas itu. Lima orang pemuka agama turut terlibat dalam pemindahan makam pun hanya mau membantu mensalatkan ulang jenazah.
Lelaki yang sehari-hari menjadi guru mengaji ini mengatakan perannya bukan cuma soal mengangkat dan menguburkan kembali jenazah ke makam baru. Salah satu bagian paling penting, katanya, justru pengucapan ijab kabul dengan ahli waris sebelum pusara dibongkar.
Tahap ini penting karena tanpa itu sebuah makam tak bisa diutak-atik. Rochmat selalu mengawali proses pemindahan jenazah dengan menjabat tangan ahli waris sebagai tanda persetujuan di atas makam bakal dibongkar.
"Cukup mengucapkan dua kalimat syahadat, ahli waris menerima, baca Al Fatihah, setelah itu kita mulai," tutur Rochmat saat ditemui di kediamannya di Grogol, Depok, Jumat (21/9) lalu.

Foto: CNN Indonesia
Dari seluruh makam berada di TPU Kumpi Saribah, Rochmat diberi target memindahkan 25 kuburan per hari. Rochmat dan panitia dengan mudah melampaui target itu. Sudah 260 dibongkar hingga Kamis pekan ini.
Berurusan dengan ratusan jenazah hampir saban hari tak membikin Rochmat bergidik. Bahkan tak sedikit dari jenazah itu sudah berupa tulang belulang alias tengkorak.
Rochmat mengaku sudah biasa menjalani tugas itu.
Kabar berbau mistis seperti pintu rumahnya diketuk seseorang pada tengah malam, hingga wangi semerbak dari jasad berusia 40 tahun lebih bukan perkara menakutkan buatnya. Dia justru senang dapat membantu pemindahan jasad di permakaman yang kena gusur itu.
"Semua saya serahkan kepada Allah S.W.T. Dengan melakukan ini saya ikut senang bisa membantu keluarga ahli waris," imbuh Rochmat.

Foto: CNN Indonesia
Kecuali Jumat, pemindahan makam dilakukan setiap hari sejak pukul 08.00 hingga pukul 16.00 selepas azan Asar. Kegiatan wajib berhenti sejenak ketika azan salat Zuhur. Rochmat tidak mengizinkan siapa pun beraktivitas di area permakaman ketika azan berkumandang. Semua harus berhenti.
Secara umum proses pemindahan berjalan lancar. Sejak pendataan dilakukan pada 16 Juni lalu, warga dapat merelakan makam anggota keluarganya yang harus dipindahkan. Uang kompensasi pun disediakan oleh panitia untuk para ahli waris.
Uang kompensasi yang diterima ahli waris sebesar Rp2 juta untuk setiap makam. Dana itu dialokasikan untuk membeli batu nisan, kayu papan penutup jenazah, kain kafan, dan upah penggali kubur. Dengan demikian ahli waris tak menerima kompensasi itu dalam bentuk uang tunai, tetapi mereka juga tak perlu lagi merogoh kocek buat pemindahan makam.
Marni (27), warga RT 04 RW 02 yang terdaftar sebagai ahli waris makam yang ikut dipindahkan, membenarkan soal kompensasi tersebut. Kendati demikian Marni agak menyesalkan nihilnya bantuan buat menggelar selamatan dari panitia. Padahal menurutnya uang selamatan harus mereka gelar dan itu membutuhkan biaya.
"Jadinya mau enggak mau harus pakai duit sendiri walau pas-pasan," ujar Marni di rumahnya.
Marni dan keluarganya juga mengeluhkan kerja panitia yang kurang teliti dalam pendataan makam. Saat fase pendataan baru dibuka pada Idul Fitri hari kedua kemarin, makam dua anggota keluarganya masuk ke dalam rencana pemindahan. Marni dan suami mengurus proses itu.
Lalu proses pemindahan dimulai. Tak lama, ia
Kecuali Jumat, pemindahan makam dilakukan setiap hari sejak pukul 08.00 hingga pukul 16.00 selepas azan Asar. Kegiatan wajib berhenti sejenak ketika azan salat Zuhur. Rochmat tidak mengizinkan siapa pun beraktivitas di area permakaman ketika azan berkumandang. Semua harus berhenti.
Secara umum proses pemindahan berjalan lancar. Sejak pendataan dilakukan pada 16 Juni lalu, warga dapat merelakan makam anggota keluarganya yang harus dipindahkan. Uang kompensasi pun disediakan oleh panitia untuk para ahli waris.
Uang kompensasi yang diterima ahli waris sebesar Rp2 juta untuk setiap makam. Dana itu dialokasikan untuk membeli batu nisan, kayu papan penutup jenazah, kain kafan, dan upah penggali kubur. Dengan demikian ahli waris tak menerima kompensasi itu dalam bentuk uang tunai, tetapi mereka juga tak perlu lagi merogoh kocek buat pemindahan makam.
Marni (27), warga RT 04 RW 02 yang terdaftar sebagai ahli waris makam yang ikut dipindahkan, membenarkan soal kompensasi tersebut. Kendati demikian Marni agak menyesalkan nihilnya bantuan buat menggelar selamatan dari panitia. Padahal menurutnya uang selamatan harus mereka gelar dan itu membutuhkan biaya.
"Jadinya mau enggak mau harus pakai duit sendiri walau pas-pasan," ujar Marni di rumahnya.
Marni dan keluarganya juga mengeluhkan kerja panitia yang kurang teliti dalam pendataan makam. Saat fase pendataan baru dibuka pada Idul Fitri hari kedua kemarin, makam dua anggota keluarganya masuk ke dalam rencana pemindahan. Marni dan suami mengurus proses itu.
Lalu proses pemindahan dimulai. Tak lama, ia mendengar ada kabar dari tetangga yang menyebut namanya dan ketiga saudara kandungnya yang masih hidup terukir pada batu nisan yang disiapkan untuk makam baru.
"Padahal yang meninggal bapak saja, tapi yang dicatat malah anak-anaknya yang masih hidup juga. Panitia janji untuk konfirmasi jelang pemindahan tapi akhirnya malah jadi begitu," ujar Marni sambil menahan tawa.
Nenah Herbana (35) memiliki keluhan serupa dengan Marni. Nenah awalnya berharap ada uang yang bisa mereka terima untuk menggelar selamatan. Harapannya membuncah lantaran pada awal sosialisasi ia sempat mendengar kabar kompensasi yang bakal diberikan ke ahli waris sebesar Rp20 juta per makam.
Lama tak ada kabar, Nenah berpikir pemindahan batal. Namun pada Idul Fitri yang lalu panitia melakukan pendataan dan menawarkan uang kompensasi sebesar Rp2 juta saja.
"Tapi akhirnya terima aja, mau bagaimana lagi," kata Nenah.
Pada akhirnya pemindahan makam terus berlanjut. Jika mengacu pada kegesitan Rochmat yang mampu memindahkan 60 jenazah per hari dan jika cuaca terus cerah, diperkirakan pemindahan TPU Kumpi Sarabih akan selesai dalam satu pekan ke depan.
Lubang dan nisan baru sudah disiapkan oleh para penggali di areal permakaman pengganti. Dengan berakhirnya pemindahan ini, pengerjaan proyek tol Antasari-Depok seksi I sepanjang 12 kilometer oleh PT Waspputhowa ini pun akan berlanjut.
Pada seksi I ini, ada sepuluh kelurahan mencakup Cilandak Timur, Jakarta Selatan, hingga Rangkapan Jaya, Kota Depok, yang terkena dampak pengerjaan. Kelurahan Grogol, Depok, merupakan salah satunya dari kesepuluh kelurahan tadi. Sementara untuk seksi II akan membentang dari Kecamatan Sawangan, Depok, hingga Bojong Gede, Bogor. Total investasi proyek ini bernilai Rp4,767 triliun. (CNNindonesia)
Secara umum proses pemindahan berjalan lancar. Sejak pendataan dilakukan pada 16 Juni lalu, warga dapat merelakan makam anggota keluarganya yang harus dipindahkan. Uang kompensasi pun disediakan oleh panitia untuk para ahli waris.
Uang kompensasi yang diterima ahli waris sebesar Rp2 juta untuk setiap makam. Dana itu dialokasikan untuk membeli batu nisan, kayu papan penutup jenazah, kain kafan, dan upah penggali kubur. Dengan demikian ahli waris tak menerima kompensasi itu dalam bentuk uang tunai, tetapi mereka juga tak perlu lagi merogoh kocek buat pemindahan makam.
Marni (27), warga RT 04 RW 02 yang terdaftar sebagai ahli waris makam yang ikut dipindahkan, membenarkan soal kompensasi tersebut. Kendati demikian Marni agak menyesalkan nihilnya bantuan buat menggelar selamatan dari panitia. Padahal menurutnya uang selamatan harus mereka gelar dan itu membutuhkan biaya.
"Jadinya mau enggak mau harus pakai duit sendiri walau pas-pasan," ujar Marni di rumahnya.
Marni dan keluarganya juga mengeluhkan kerja panitia yang kurang teliti dalam pendataan makam. Saat fase pendataan baru dibuka pada Idul Fitri hari kedua kemarin, makam dua anggota keluarganya masuk ke dalam rencana pemindahan. Marni dan suami mengurus proses itu.
Lalu proses pemindahan dimulai. Tak lama, ia mendengar ada kabar dari tetangga yang menyebut namanya dan ketiga saudara kandungnya yang masih hidup terukir pada batu nisan yang disiapkan untuk makam baru.
"Padahal yang meninggal bapak saja, tapi yang dicatat malah anak-anaknya yang masih hidup juga. Panitia janji untuk konfirmasi jelang pemindahan tapi akhirnya malah jadi begitu," ujar Marni sambil menahan tawa.
Nenah Herbana (35) memiliki keluhan serupa dengan Marni. Nenah awalnya berharap ada uang yang bisa mereka terima untuk menggelar selamatan. Harapannya membuncah lantaran pada awal sosialisasi ia sempat mendengar kabar kompensasi yang bakal diberikan ke ahli waris sebesar Rp20 juta per makam.
Lama tak ada kabar, Nenah berpikir pemindahan batal. Namun pada Idul Fitri yang lalu panitia melakukan pendataan dan menawarkan uang kompensasi sebesar Rp2 juta saja.
"Tapi akhirnya terima aja, mau bagaimana lagi," kata Nenah.
Pada akhirnya pemindahan makam terus berlanjut. Jika mengacu pada kegesitan Rochmat yang mampu memindahkan 60 jenazah per hari dan jika cuaca terus cerah, diperkirakan pemindahan TPU Kumpi Sarabih akan selesai dalam satu pekan ke depan.
Lubang dan nisan baru sudah disiapkan oleh para penggali di areal permakaman pengganti. Dengan berakhirnya pemindahan ini, pengerjaan proyek tol Antasari-Depok seksi I sepanjang 12 kilometer oleh PT Waspputhowa ini pun akan berlanjut.
Pada seksi I ini, ada sepuluh kelurahan mencakup Cilandak Timur, Jakarta Selatan, hingga Rangkapan Jaya, Kota Depok, yang terkena dampak pengerjaan. Kelurahan Grogol, Depok, merupakan salah satunya dari kesepuluh kelurahan tadi. Sementara untuk seksi II akan membentang dari Kecamatan Sawangan, Depok, hingga Bojong Gede, Bogor. Total investasi proyek ini bernilai Rp4,767 triliun. (CNNindonesia)
Sekianlah berita Miris! Proyek Jalan Tol, Tanah Kuburan Pun Ikut Tergusur pada kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel berita lainnya.
Anda sekarang membaca artikel berita Miris! Proyek Jalan Tol, Tanah Kuburan Pun Ikut Tergusur dengan alamat link https://padosberita.blogspot.com/2018/09/miris-proyek-jalan-tol-tanah-kuburan.html