Tegasnya Rizal Ramli: Mohon Maaf, Bapak Saya Pecat!

Tegasnya Rizal Ramli: Mohon Maaf, Bapak Saya Pecat! Pados Berita Terupdate, kali ini Pados Berita akan memberikan informasi berita penting terbaru, viral dan aktual dengan judul Tegasnya Rizal Ramli: Mohon Maaf, Bapak Saya Pecat! yang telah tim pados berita analisa, rangkum dan cari persiapkan dengan matang untuk anda baca semua. Semoga imformasi berita terbaru yang kami sajikan mengenai Artikel Viral, yang kami tulis ini dapat anda menjadikan kita semua manusia yang berilmu dan barokah bagi semuanya.

Judul : Tegasnya Rizal Ramli: Mohon Maaf, Bapak Saya Pecat!
link : Tegasnya Rizal Ramli: Mohon Maaf, Bapak Saya Pecat!


Rizal Ramli/Net
Moslemcommunity.net- Ekonom senior Dr. Rizal Ramli bercerita tentang bagaimana dia "mengkepret" alias memecat pejabat nakal saat menjabat kepala Badan Urusan Logistik (Bulog).

"Saya kasih contoh waktu 16 tahun lalu, saya masih jadi kepala Bulog. Pada waktu itu, saya ingin berkunjung ke Karawang, bertemu petani sekitar jam 12 siang," kata RR membuka ceritanya dalam satu diskusi di Jakarta, belum lama ini.

Di lokasi kunjungan, RR bertanya kepada para petani berapa harga gabah, mereka kompak menjawab Rp 2.500.

"'Wah, hebat sekali anak buah saya'. Karena pemerintah kan maunya waktu panen patok harga gabah lumayan, supaya petani untung. Mereka (petani), (harga gabah) Rp 2.500. Saya pikir, hebat bangat, sesuai dengan target-target kita," ujar Menko Prekonomian era Presiden Gus Dur ini.

Tiba-tiba, lanjut RR, masuk telepon dari asistennya di lapangan. "Pak ini di radius 5 km, harganya Rp 2.100," kata sang asisten melaporkan.

Dia pun bertanya-tanya, bagaimana kejelasannya di sini Rp 2.500, di sebelah tidak jauh hanya radius 5 km harganya Rp 2.100.

"Saya tahu, saya dikadalin," sebut RR.

Akhirnya, dia meminta kepada semua pejabat Bulog untuk kumpul dan ngadem di bawah pohon. Bersama dia hanya ada petani dan wartawan.

"Saya ulangi lagi pertanyaanan kepada petani, 'Pak harga gegabah berapa hari ini?'. 'Rp 2.500 Pak'. 'Kalau kemarin berapa Pak ya harganya?'. 'Oh, kalau kemarin Rp 2.100 Pak'. 'Tadi pagi berapa, jam 9, harganya?'. 'Kalau tadi pagi jam 9 harga gabah Rp 2.100'. 'Loh, kapan harga gabah Rp 2.500?'. 'Hanya 2 jam sebelum Bapak datang," papar RR meniru dialognya dengan petani.

"Pejabat Bulog pada bingung. Malu dan rusak dong kalau pejabat I
Akhirnya, dia meminta kepada semua pejabat Bulog untuk kumpul dan ngadem di bawah pohon. Bersama dia hanya ada petani dan wartawan.

"Saya ulangi lagi pertanyaanan kepada petani, 'Pak harga gegabah berapa hari ini?'. 'Rp 2.500 Pak'. 'Kalau kemarin berapa Pak ya harganya?'. 'Oh, kalau kemarin Rp 2.100 Pak'. 'Tadi pagi berapa, jam 9, harganya?'. 'Kalau tadi pagi jam 9 harga gabah Rp 2.100'. 'Loh, kapan harga gabah Rp 2.500?'. 'Hanya 2 jam sebelum Bapak datang," papar RR meniru dialognya dengan petani.

"Pejabat Bulog pada bingung. Malu dan rusak dong kalau pejabat Indonesia seperti ini," kata RR.

"Saya panggil pejabat Bulognya, daerah satu, Karawang. 'Saya mohon maaf, Bapak saya pecat'. Supaya kasih shock therapy. Tell me the truth, so we can solve the problem. Jangan kasih laporan yang cuma bikin senang saja. Walau pun kemudian saya angkat lagi, tapi saya turunkan ke Bulog kelas III. Saya kasih shock therapy, tell me the truth!" sambungnya.

Padahal, ungkap RR, dalam rapat-rapat dengan pejabat, dilaporkan tidak ada malasah dan semua beres.

"Tapi kok rakyat komplain, berarti ada yang tidak beres dong. Makanya, lebih bagus kita dengarkan apa yang sesungguhnya, kemudian kita perbaiki," pungkas mantan Menko Maritim ini. (RMOL)

Sekianlah berita Tegasnya Rizal Ramli: Mohon Maaf, Bapak Saya Pecat! pada kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel berita lainnya.


Anda sekarang membaca artikel berita Tegasnya Rizal Ramli: Mohon Maaf, Bapak Saya Pecat! dengan alamat link https://padosberita.blogspot.com/2018/01/tegasnya-rizal-ramli-mohon-maaf-bapak.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

AdBlock Detected!

Suka dengan blog ini? Silahkan matikan ad blocker browser anda.

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×