Gerindra: Dokumen NSA Janggal

Gerindra: Dokumen NSA Janggal Pados Berita Terupdate, kali ini Pados Berita akan memberikan informasi berita penting terbaru, viral dan aktual dengan judul Gerindra: Dokumen NSA Janggal yang telah tim pados berita analisa, rangkum dan cari persiapkan dengan matang untuk anda baca semua. Semoga imformasi berita terbaru yang kami sajikan mengenai Artikel Viral, yang kami tulis ini dapat anda menjadikan kita semua manusia yang berilmu dan barokah bagi semuanya.

Judul : Gerindra: Dokumen NSA Janggal
link : Gerindra: Dokumen NSA Janggal

Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman - (Foto: Istimewa)

Moslemcommunity.net- Partai Gerindra menilai dokumen rahasia yang diungkap oleh Lembaga Arsip Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat tentang keterlibatan Prabowo Subianto terkait penghilangan sejumlah aktivis 98, adalah hal yang janggal. Pasalnya informasi yang didapat staf Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta saat itu, berasal dari seorang pimpinan mahasiswa.

"Hal janggal lainnya adalah bagaimana mungkin seorang aktivis mahasiswa bisa berkoordinasi dengan political officer Amerika, padahal saat itu sentimen anti Amerika sangat kental di kalangan aktivis," kata Ketua DPP Gerindra Habiburokhman kepada INILAHCOM, Kamis (26/7/2018).

Habiburokhman juga menyebut bahwa kualitas dokumen tersebut sangat rendah dan tidak dapat dipercaya serta dipertanggungjawabkan.

"Jadi kita rugi sendiri kalau mau ikut-ikutan percaya pada informasi tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, NSA mengungkap dokumen tentang penculikan aktivis pada tahun 1998. Didalam dokumen itu disebut nama Prabowo dan timnya yang melakukan penculikan. Informasi tersebut didapat staf Kedutaan AS dari seorang pimpinan mahasiswa saat itu. Prabowo sendiri pernah menjawab secara langsung tudingan tersebut didepan publik. Hal itu terjadi saat debat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden tahun 2014 lalu di Balai Sarbini, Jakarta.

Saat itu Prabowo menjawab pertanyaan dari Jusuf Kalla tentang Hak Azasi Manusia (HAM). "Kira-kira arah bapak kan begitu, bahwa saya tidak bisa menjaga HAM karena saya pelanggar HAM. Kira-kira begitu kan begitu bapak arahnya," ujar Prabowo.

Prabowo mengatakan, hak asasi manusia paling dasar adalah hak untuk hidup, sesuai yang tertuang didalam UUD 1945. "Yang menilai itu adalah atasan. Saya mengerti arah (pertanyaan) bapak (JK), tidak apa-apa, tetapi saya ada di sini, saya sebagai mantan prajurit melaksanakan tugas sebaik-baiknya," katanya. (inilah.com)

Sekianlah berita Gerindra: Dokumen NSA Janggal pada kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel berita lainnya.


Anda sekarang membaca artikel berita Gerindra: Dokumen NSA Janggal dengan alamat link https://padosberita.blogspot.com/2018/07/gerindra-dokumen-nsa-janggal.html

Subscribe to receive free email updates:

AdBlock Detected!

Suka dengan blog ini? Silahkan matikan ad blocker browser anda.

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×